Jumat, 05 Desember 2008

Natal yang Indah

Bismillah,...



Ko bismillah si, ya bismilah merupakan pengawal dari semua kegiatan. sebentar lagi tahun 2008 akan berevolusi menjadi 2009. Padahal hal sepel hanya merubah satu angka saja. Namun tidak seperti itu adanya, banyak sekali yang perlu dilakukan dalam menyambut perubahan dari angka 8 menuju 9. Memang tidak mudah dan sedikit usaha serta dana yang dikeluarkan demi terwujudnya perubahan angka tersebut. Dari tahun ketahun selalu adanya perubahan yang terjadi, namun yan gpaling penting dalam hal ini bagaimana perubahan tersebut memberikan suatu pelajaran yang bemakna. Jika perubahan yang terjadi hanya sebagai rutinitas saja mengalir bagai air dari hulu ke hilir, sungguh disayangkan apa yang kita usahakan terhadap perubahan angka tersebut.



Di dalam perubahan angka itu terjadi beberapa peristiwa yang menjadi agenda setiap tahunnya, salah satunya Idul Adha dan Natal. Idhul Adha kebanyakan umat islam mengatakan sebagai hari raya pengorbanan, tetapi dalam kehidupan nyata hal itu belum terealisasi dengan baik. Namun hal itu terus di usahakan oleh umat islam demi terlaksananya kehidupan yang Thoyyibatun warobbul ghofur.



Mendekati tanggal 25 Desember hampir seluruh umat nasrani di dunia, tidak terkecuali di Indonesia mempersiapkan diri dan jangan sampai melewatkannya. Terlintas beberapa pertanyaan yang mungkin harus mencari jawaban dari saudaraku baik yang seiman maunpun yang berlaianan iman. Apa motivasi yang di kembangkan dalam melaksanakan aktivitas di atas?



Apakah idhul adha dilaksanakan sebagai rutinitas tiap tahun di tandakan dengan pemotongan hewan kurban, atau seperti apa. Dan Natalan sebagai rasa syukur atas kelahiran anak Tuhan atau sebagai bukti penyembaan terhadap Tuhan yang akan meyelamtkan manusia dai dosa-dosa yang dilakukannya, benarkah itu adanya.



Jika natal sebagai bentuk penghambaan terhadap Tuhan yang telah menghapuskan dosa-dosa manusia, lalu di mana posisi natal sebagai kelahiran anak Tuhan. Akankah Tuhan memiliki keturunan yang dapat berkembang-biak sebagaimana makhluk yang telah diciptakan Tuhan. Atau natal sebagai hari di mana kaum nasrani dapat berpesta-pora demi kesengan sesaat. kita masih ingat peristiwa tsunami yang terjadi di negara tercinta ini. Dari keterangan yang diperoleh bahwa sebelum terjadinya tsunami, umat nasrani yang sedang merayakan natalan melaksanakan pesta yang sudah melampuai batas. mereka merayakan natal malam 25 desember hingga malam siang 25 desember, dengan minum-minuman keras, saling telanjang bulat, menari dan menyanyi dengan musik yang keras hingga mengganggu masyarakat muslim setempat. Dan mereka sudah di peringatkan oleh seorang kiayi setempat tetapi apa yang mereka menghardik kiayai itu.......

Tidak ada komentar: